-->

Menghitung Bandwidth Dengan Load Balancing

 CMenghitung Bandwidth Deangan Load Balancing 

Ketika Anda menyewa link ISP lebih dari satu, misalnya ISP Pajajaran dengan bandwidth masing-masing 50 Mbps. Mungkin Anda berpikir bahwa jaringan internal memiliki bandwidth internet sebesar 100 Mbps. Apakah benar seperti itu? Jawabnya tidak. Berikut penjelasannya.

50 + 50 ≠ 100

Ada standar pedoman yang harus dipahami sebagai berikut. Tabel rumus penghitung bandwidth dengan load balancing

tabel rumus menghitung bandwidth

Untuk menjelaskan analogi penggunaan bandwidth, akan dipaparkan dengan penerapan skenario dua metode load balancing sebagai berikut.

1.    Per-connection Load Balancing

Pada skenario ini anggap saja router RB-SMK terkoneksi dengan ISP majapahit dengan bandwidth 20 Mbps dan ISP pajajaran 20 Mbps. Besaran upstream dan downstream bernilai sama, yaitu 20 Mbps. Anda masih ingat dengan konsep kerja metode per-connection load balancing? Pengiriman paket data dari alamat pengirim ke tujuan akan dikirim secara utuh melalui satu link ISP selama koneksi merupakan satu sesi komunikasi.

Dalam skenario ini, komputer dengan IP address 172.16.0.1 sedang mengakses smkbisa.net, oleh router akan dilewatkan melalui ISP majapahit dengan bandwidth 20 Mbps, bukan 40 Mbps. Selanjutnya, bagaimana jika komouter 172.16.0.1 juga mengakses smkbisa.net? router dapat mengacak pengiriman paket data, kemudian diarahkan melewati ISP pajajaran dengan alokasi bandwidth tetap 20 Mbps. Ketika server smkbisa.net dan tkj.net merespon ke klien 172.16.0.1 dilewatkan ke masing-masing link ISP router RB-SMK, total bandwidth downstream yang digunakan oleh klien 172.16.0.1 adalah 20 + 20 = 40 Mbps. Dengan metode per-connection load balancing pada router, kondisi ideal atau keseimbangan lalulintas dapat terwujud jika semakin banyak koneksi.

Gambar Downstream dengan per-connection load balancing

1.    Per Address-pair Load Balancing

Konsep kerja per address-pair load balancing adalah melewatkan data klien berdasarkan source dan destination address. Selama alamat asal dan alamt tujuan sama, berapa pun jumlah koneksi yang dilakukan , akan tetap dilewatkan pada link ISP yang sama.

Sebagai contoh, komputer 172.16.0.1 melakukan koneksi sebanyak dua buah menggunakan protokol HTTP dan SSH, akan dilewatkan router melalui ISP majapahit dengan bandwidth 20 Mbps. Namun, jika klien yang sama mengakses lebih lebih satu kali menuju server smk.net, oleh router akan dilewatkan melalui link ISP pajajaran dengan bandwidth 20 Mbps. Ketika kedua server yang diakses tersebut merespon dan mengirimkan paket data ke 172.16.0.1 total bandwidth downstream yang digunakan oleh klien adalah 40 Mbps.


Gambar Downstream dengan per address load balancing

Istilah upstream dan downstream akan menjadi topik utama ketika Anda menjadi seorang administrator jaringan. Pada saat Anda mengakses merequest data pada sebuah server, Anda akan menggugah data, proses ini lah yang di sebut upstream. Sementara itu, respont server terhadap request yang diminta klien dengan mengirimkan kembali data melalui jaringan, disebut dengan downstream.

Pada umumnya, ISP selalu mempunyai perbedaan yang signifikan terhadap perbandingan  ukuran upstream dan downstream. Rata-rata nilai upstream sering lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai downstream. Sebagai contoh, ISP A menyewakan bandwidth  100 Mbps. Ada kemungkinan bandwidth upstream tidak sampai 20 Mbps,  

0 Response to "Menghitung Bandwidth Dengan Load Balancing"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel