-->

Materi Administrasi Infrastruktur Jaringan tentang Load Balancing Kelas XII TKJ

Materi Administrasi Infrastruktur Jaringan (Kelas XII TKJ)

Load Balancing

Kompetensi Dasar
-          Mengevaluasi Load Balancing
-          Mengevaluasi Permasalahan Load Balancing
-          Mengkonfigurasi Load Balancing
-          Memperbaiki Konfigurasi Load Balancing


A). Konsep Load Balancing
B). Metode Load Balancing
C). Menghitung Bandwidthdengan Load Balancing
D). ECMP (Equal-cost Multi-Path)
E). NTH dan PBR
F). PCC


A.      Konsep Load Balancing

Teknik load Balancing tidak terlepas dari pemilihan jenis mekanisme routing yang diterapkan dalam sebuah jaringan. Inti pekerjaan routing adalah mencarikan jalur terbaik atau best path agar paket data dapat sampai ketujuan secara cepat dan aman. Proses pengiriman tersebut dapat menggunakan manual entry secara statis atau menggunakan teknologi routing dinamis, seperti EIGRP, RIP, dan OSPF. Pada router yang memiliki beberapa link internet, administrator harus melakukan manajemen dan mengatur arah trafik data agar bebabn jaringan merata dan seimbang atau balance.

Pengembangan Teknik routing menjadi Teknik load balancing dapat terjadi pada sebuah jaringan jika perangkat router yang menangani proses tranmisi paket data memiliki lenih dari satu link (sambungan). Teknik load balancing dapat didistribusikan beban paket data ke beberapa link yang tersedia, sesuai dengan kapasitas bandwidth dan parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Kenunggulan diterapkannya load balancing adalah memperbaiki kulalitas link, meningkatkan throughput, meminimalisasi terjadinya time response yang besar, serta mengurangi terjadinya bottle neck atau penumpukan paket data pada satu link.


Gambar Router RB-SMK dengan dua link ISP

Pada gambar diatas terlihat bahwa router RB-SMK terhubung dengan internet menggunakan dua link, yaitu menggunakan modem ADSL melalui ISP majapahit dan link internet melalui tower wireless melewati ISP pajajaran. Dalam ilustrasi , digambarkan bahwa router membagi link arah trafik data. Klient 172.16.0.1 akan di-marking secara khusus dilewatkan melalui ISP majapahit. Sementara itu, klient 172.16.0.2 akan dilewatkan melalui ISP pajajaran. Selain mengirim beban paket data tidak pada satu link, konfigurasi tersebut juga berperan memperbaiki ferformance jaringan Ketika terjadi masalah pada sebuah link dengan menerapkan mekanisme cadangan atau redundansi.

Sebagai contoh jika ISP pajajaran sedang down, aliran lalu lintas akan diarahkan ke ISP majapahit. Mekanisme ini sering disebut dengan failover. Jadi dalam skema jaringan tersebuttelah dibuat duah buah system, yaitu system load balancing dan failover. Kedua system tersebut membagi beban trafik data sekaligus menyediakan link backup, Ketika link utama mengalami masalah.

Parameter pengalokasian arah data pada system load balancing sebenarnya menjadi pilihan para administrator jaringan, berdasarkan besaran bandwidth yang dimiliki link atau berdasarkan QoS yang disediakan oleh ISP. Umumnya sekumpulan computer klient akan di klasifikasikan dalam grup, kemudian dibuatkan packet marking untuk diarahkan menuju link ISP tertentu. Ada beberapa sekenario dalam menerapkan manajemen  pengaturan load balancing, yaitu sebagai berikut.

1.      Teknik Failover

Teknik failover diciptakan untuk mengatsi masalah yang terjadi pada link utama. Factor penyebab permasalahan ini adalah kualitas link dan besar bandwidth antara link-link yang tersedia tidak seimbang. Untuk mengatasinya, pengiriman paket data akan dialihkan menuju ke link cadangan agar fungsi jaringan tetap terjaga. Sebagai contoh, link ke ISP B hanya memiliki bandwidth up to 100 Mbps dedicated, sedangkan ISP B hanya memiliki bandwidth up to 20 Mbps. Link ISP B digunakan hanya dalam kondisi darurat, yaitu Ketika ISP A mengalami masalah.

2.      Teknik Load Balancing

Teknik ini hanya untuk membuat pengaturan tentang arah trafik data dari beberapa grup atau kelompok klient berdasarkan kebutuhan, sebagai contoh router warnet mempunyai dua link internet melalui dua ISP, yaitu ISP A memiliki bandwidth IIX sebesar 50 Mbps dan ISP B mempunyai bandeidth internasional sebesar 50 Mbps. Link IIX sering digunakan kelompok computer secara khusus disediakan untuk bermain game online. Sementara itu, bandwidth internasional digunakan untuk aktivitas browsing, chatting, dan e-mail.

3.      Kombinasi anatara Load Balancing dan Failover

Pada system ini, anda dapat menkombinasikan penerapan Teknik load balancing bersamaan dengan Teknik failover. Pada konsep topologi ini, diterapkan Teknik load balancing dengan ada metode pengalihan beban trafik data utama diarahkan pada ISP pajajaran untuk computer 172.16.0.2 dan untuk trafik data biasa seperti web browsing dengan port akses 80 dan 443 akan diarahkan pada ISP majapahit (dialokasikan untuk computer 172.16.0.1). pada gambar dibawah ditunjukan bahwa dengan dikonfigurasinya system load balancing tidak akan berpungsi Ketika sambungan ke ISP majapahit mengalami down yang menyebabkan PC 172.16.0.1 tidak dapat melakukan aktivitasnya ke internet. Oleh kareba itu bersamaan dengan penerapan system failover, bebabn trafik data dari computer 172.16.0.1 akan dialihkan menuju 172.16.0.1 menuju internet ( dalam hal keserver smkbisa.net) tetap tersambung dengan baik, meskipun Ketika terjadi pemindahan jalur akan mengalami jeda waktu.


Gambar Kombinasi antara load balancing dan failover

0 Response to "Materi Administrasi Infrastruktur Jaringan tentang Load Balancing Kelas XII TKJ"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel