TERNYATA SEPERTI INI BUAH KHOLDI YANG DIMAKAN NABI ADAM ALIHISALAM & SITI HAWA

 

TERNYATA SEPERTI INI BUAH KHOLDI YANG DIMAKAN NABI ADAM ALIHISALAM

DAN SITI HAWA DI SURGA

Ilustrasi Buah Kholdi

Buah Kholdi atau Khuldi adalah nama yang dikaitkan dengan buah yang menurut beberapa tradisi Islam adalah buah yang dimakan oleh Nabi Adam dan Hawa di Surga. Kisah ini tercatat dalam Al-Qur'an dan Hadis, meskipun buah yang dimaksud tidak disebutkan secara eksplisit dalam teks-teks tersebut. Ada berbagai spekulasi mengenai jenis buah ini, tetapi banyak yang berpendapat bahwa buah tersebut adalah buah apel atau buah yang tidak diketahui.

Sejarah Buah Kholdi:

1. Dalam Al-Qur'an: Dalam Al-Qur'an, buah yang dimakan Nabi Adam dan Hawa setelah diperintahkan untuk tidak memakannya dari pohon tertentu, disebut sebagai "Syajaratul Khuldi" (pohon keabadian). Peristiwa ini terjadi setelah mereka berada di Surga dan tergoda oleh bisikan iblis untuk memakan buah tersebut, yang akhirnya menyebabkan mereka dikeluarkan dari Surga.
• Surah Al-A'raf (7:19-22) menyebutkan kisah tersebut.
2. Jenis Buah: Meskipun tidak disebutkan jenis buahnya secara langsung dalam Al-Qur'an, beberapa tafsir dan tradisi umat Islam, serta pandangan dari para ulama, menyebutkan bahwa buah tersebut kemungkinan besar adalah buah apel. Namun, ada juga pandangan yang berpendapat bahwa buah tersebut bukanlah apel, dan jenisnya tidak diketahui pasti.
3. Makna dan Simbolisme: Dalam beberapa tafsir, buah Khuldi menjadi simbol godaan dan ujian dari Allah kepada Nabi Adam dan Hawa. Ini menunjukkan pentingnya ketaatan kepada perintah Allah dan bagaimana godaan bisa menjerumuskan manusia pada kesalahan yang mengarah pada konsekuensi besar, seperti dikeluarkannya Adam dan Hawa dari Surga.
4. Kaitan dengan Hikmah Islam: Dalam Islam, kisah Nabi Adam dan buah Khuldi mengandung pelajaran moral tentang pentingnya taat kepada Allah dan kewaspadaan terhadap godaan syaitan. Sebagai manusia pertama, kisah Adam menunjukkan bahwa meskipun manusia memiliki kebebasan memilih, mereka tetap harus bertanggung jawab atas pilihan mereka.

            Semoga menambah wawasan 

Share this post