-->

Analogi Routing (Teknologi Routing)

 

B. Analogi Routing

Berikut akan dijelaskan step by step proses terjadinya routing dalam sebuah jaringan. Contoh kasus yang du ulas teerkait pengiriman data dari computer sat uke computer lain dalam jaringan local. Dalam contoh ini, seorang user di computer A dengan IP address 10.10.10.1/24 akan mengirimkan file melalui sher direktori ke computer B dengan IP address 10.10.10.2/24

1.    User computer A (10.10.10.1) akan meletakan file pada sher directori computer B (10.10.10.2).

2.    Pada computer A, aplikasi Windows Explorer yang digunakan user akan memanggil function system operasi yang melalui sesi komunikasi ( layer 5 OSI) dengan computer tujuan. Pada sesi ini, computer berbasis windows menggunakan protocol SMB (server message Block) untuk melakukan banyak tugas komunikasi. Peran utama protocol SMB adalah mengatur sesi transfer file, tetapi sebagai catatan SMB tidak menangani proses transfer itu sendiri ( hanya mengatur sesi pengiriman). Adapun untuk menangani proses transfer, SMB akan memanggil koneksi TCP/IP dengan protocol TCP yang berada pada layer 4 OSI.

3.     Protocol TCP bertugas memastikan bahwa data yang dihasilkan oleh SMB akan dikrim kelamat tujuan secara utuh. TCP akan menghasilkan protocol number, sign off on packet serta akan melakukan pelacakan setiap paket setelah memperoleh ACK (acknowledgement) yang menginformasikan bahwa paket setal sampai pada tujuan. Meskipun demikian, protocol TCP tidak memiliki mekanisme cara mencari host tujuan. Oleh karena itu, dibutuhkan proses mekanisme protocol IP yang berbeda pada layer 3 OSI.

4.    Paket data tersebut akan ditambahkan informasi pengalamatan host pengiriman dan alamat tujuan oleh protocol IP. Informasi alamat pengiriman akan ditambahkan pada header paket. Adapun cara mencari alamat tujuan adalah berdasarkan NetBIOS name. paket Broadcast dikirm untuk meminta computer dengan nama COMPUTER_B agar segera merespons. Paket data yang di Broadcast tersebut akan dikirim kelamat IP 10.10.10.255 (alamat Boroadcast untuk jaringan 10.10.10.0/24. Ketika setiap host dalam jaringan tersebut menerima paker broadcast, paket tersebut akan diperiksa bahwa benar untuk dirinya atau tidak. Jika benar, (dalam hal ini host COMPUTER_B) akan merespons dengan mengirimkan alamat IP-nya. Selanjutnya, alamat tersebut ditambahkan ke header paket data.

5.    Setelah IP address sender dan destination ditambahkan dalam header paket data, proses selanjutnya adalah memeriksa bahwa alamat tersebut masih dalam network ID dan broadcast ID yang sama atau tidak. Jika masih sama, berarti tidak memerlukan proses routing karena masih dalam jaringan local. Namun apabila memiliki network ID yang berbeda maka di perlukan proses routing. Dalam contoh ini, kedua alamat memiliki network ID dan broadcast ID yang sama, yaitu 10.10.10.0 dan 10.10.10.255.

6.    Oleh karena itu, proses komunikasi tidak dilanjutkan sampai pendeteksian MAC address computer. Perlu di ketahui bahwa MAC address adalah protocol untuk data link, seperti token ring, Ethernet, dan lainnya. Pada protocol data link ini, pada saat mengirimkan paket, ia perlu mengetahui MAC address tujuan. Jika tidakada dalam cache ARP, function protocol ARP akan dipanggil. Selanjutnya, ARP mengirim paket broadcast untuk meminta MAC address 10.10.10.2 dan oleh computer 8 akan meresponnya dengan mengirim MAC address, melalui protocol data link pada jaringan local (layer2).

7.    Pada contoh kasus komunikasi berdasarkan MAC address, proses transmisi data menggunakan protocol data link melalui interface jaringan seperti Ethernet.

8.    Setelah eenam tahapan yag dijelskan seblumnya terpenuhui, proses transmisi data dengan sher direktori berhasil dujalankan.

Proses pelacakana aliran data dari pengirim anda dapat pantau dengan menggunakan tracert pada command prompt atau tracerute pada shell linux. Perhatikan gambar berikut.

Gbr blm

Hop pertamakali dilewati dalam proses transmisi data adalah perangkat router dengan IP address 192.168.1.1, kemudian dengan samapai hop 11 pada IP address 74.125.251.205, baru kemudian sapai pada host atau server google.com yang menggunakan IP address any-in-2678.1e100 atau 216.239.38.120. perhatikan contoh proses routing pada skema jaringan berikut.

Gbr blm

Dalam contoh ini, seorang user di PC-0 akan mengambil file di PC-2. PC-0 memiliki IP address 172.16.0.1/25, sedangkan PC-2 memiliki IP address 192.168.11.1/26. Proses pengiriman data melalui router dapat dianalogikan sebagai berikut.

1.    Pengguna PC-0 (172.16.0.1) telah mempunyai fungsi drive mapped ke PC-2 (192.168.11.1). oleh karena itu dalam contoh kasus ini, user PC-0 akan di klik dan drag file menuju PC-2 menggunakan Windows Explorer ke folder di computer B

2.    Dari proses perbandingan antara kedua IP address, baik alamat pengirim dan alamat penerima memiliki network ID dan broadcast ID yang berbeda, sehingga dapat di simpulkan bahwa PC-0 dan PC-2 berada pada dua jaringan yang berbeda, sehingga proses pengiriman paket data harus di-routing-kan melewati perangkat router agar sampai tujuan.

3.    Berbekal informasi dalam table routing pada PC-0, tujuan berikutnya yang harus di lewati oleh paket tersebut adalah perangkat router dengan tujuan akan dicarikan route terbaikmenuju destination. Prosesnya yang pertamakali adalah mengisi table route PC-0, untuk menentukan lokasi alamat tujuan bahwa masih berada dijaringan local atau berada di luar jaringan. Jika berada diluar jaringan, selanjutnya akan ditentukan alamat gateway yang menjadi tumpuan perangkat router dengan catatan bahwa router harus berada dalam jaringan yang sama dengan PC-0 (router memiliki IP address 172.16.0.126/25), IP address router ini menjadi jalan pertama atau hop pertama yang akan dilewati oleh paket data dari PC-0.

4.    Jika ternyata tidak ada jalur ke jaringan tujuan (dalam table route dari PC-0), secara otomatis data akan diteruskan melalui gateway default PC-0 (alamat IP router di jaringan local) untuk diteruskan.

5.    Protocol ARP dalam layer 3 akan di panggil guna memperoleh informasi MAC address PC-2 (192.168.11.1).

6.    Disini lah perab router, setelah menenrima paket data dari PC-0, router harus memutuskan harus kemana paket tersebut akan dilewatkan. Tahap pertama, router akan melakukan verifikasi checksum paket data dengan catatan bahwa jika checksum tersebut tidak sesuai, paket akan dibuang. Selanjutnya memeriksa aturan akses yang telah diatur dalam router, akan diterima atau akan dibuang (mirip dengan atauran firewall).

7.    Jika paket diterima, router akan menerima informasi table routenya tentang jalur ke jaringan tujuan yang terhubung langsung ke interface lain dalam router yang sama. Jika ditemukan, paket data akan dilewatkan ke interface tersebut menuju jaringan tujuan (192.168.11.0/26).


-=kalau ada pertanyaan  boleh komen  di bawah ini=-


1 Response to "Analogi Routing (Teknologi Routing)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel